Rabu, 28 September 2016

Catatan Rungsing...

Gimana Kabupaten Lebak mau terkenal coba ya kalo orangorangnya aja lebih pede dan lebih bangga bilang (Kota) Rangkasbitung. Setau saya nih ya (yang gak tau apaapa), Rangkasbitung tuh cuman nama sebuah kecamatan di Kabupaten Lebak yang kebetulan aja jadi ibu kota kabupaten. Inget yaaa Lebak itu Kabupaten bukan kota dan Rangkasbitung adalah nama ibu kota kabupaten bukan kota. Coba bakalan lucu gak kalo ada kota di sebuah kabupaten?



Ada beberapa hal yang saya ngerasa gak ngeklik di hati (saya). Tapi ini mah menurut saya yaa..entah deh kalo menurut yang laen mah. Semisal gini nih contohnya. Alunalun yang adanya di pusat pemerintahan Kabupaten Lebak di kasih nama Alun-Alun Rangkasbitung. Bukan Alun-Alun (Kabupaten) Lebak. berarti itu alunalun kecamatan dong bukan alunalun kabupaten. Coba tengok daerah laen. Mereka bangga dengan nama daerahnya. Noh Kabupaten Pandeglang yang deket dari Lebak. Mereka namainnya AlunAlun Pandeglang. Mereka juga gak nyebut kota karena sadar diri kalo secara administratif daerah mereka tuh kabupaten. Bukan kota. Trus juga pemilihan duta pariwisata atau entah apalah itu namanya. Mereka memakai nama Saija Adinda. Padahal tuh si Saija Adinda cuman nama tokoh yang ada di novel Max Havelaar karya Multatuli yang kebetulan dulu pernah menjajah tinggal di Rangkasbitung dan settingnya kebanyakan di Rangkasbitung. Tapi gak cuman di Rangkasbitung doang kok disekitaran Banten Selatan juga banyak yang disebut.


Alunalun Rangkasbitung? Trus Alunalun Kabupaten Lebak dimana?

Dan ini niihhhh...yang bikin saya rada gimana gituuuhhh yaaaa... itu tuh Perpustakaan Daerah Kabupaten (Lebak) yang gedungnya belum jadi mau dinamain "Perpustakaan Saija Adinda" wow banget gak tuh. Kebayang gak kalo nanti ada yang nanya "kok namanya itu?" atau "Perpustakaan Saija Adinda tuh dimana?" atau entah apalah lagi. kenapa gitu ya gak dinamainnya "Perpustakaan Daerah Kabupaten Lebak" lebih keren kan? lebih kelas dan lebih merakyat. Inimah kayak yang gak bangga ya sama nama daerah sendiri.

Gedung Perpustakaan Saija Adinda

Ada lagi? adaaaa.... gak sedikit orang yang dengan bangganya menyebut Rangkasbitung tuh dengan sebutan Bumi Multatuli. Tau siapa Multatuli? Oke. Kalopun dia baek, ngebelain kaum pribumi yang lemah dan (maaf) miskin pada saat itu. Tetep aja dia penjajah. Yang bersama negaranya mengeruk harta kekayaan negeri kita dan ngabisin entah berapa puluh juta nyawa selama berapa lama? Ayo tebak berapa lama? dan masih dibanggain?
Okelah. Berkat Multatuli (yang nama aslinya Eduard Douwes Dekker) dan Max Havelaar nama Rangkasbitung jadi terkenal. Tapi gak gitu juga kan? Ini kok kayak yang krisis identitas gini ya (dan saya menyebutnya salah sejarah).

Novel Max Havelaar Karya Multatuli

Harusnya, kalo mau orang laen menghargai dan mengenal daerah kita, kita sendiri lah yang harus lebih menghargai dan lebih memperkenalkannya. Bukan malahan bikin bingung. Kan gak lucu kalo orangorang cuman taunya Rangkasbitung doang gak tau Lebak. Karna saya punya pengalaman ada yang tanya gini "Lebak itu dimana?" "Rangkasbitung sama Lebak itu sama gak?" "Oohh... Lebak itu nama kabupaten ya" "kirain Rangkasbitung nama kabupaten". Nah, kalo udah gitu kan apa kabar deh tuh Cipanas, Sajira, Curugbitung, Sobang, Muncang, Cibeber, Cihara, Malingping, Bayah, Kalanganyar, Maja, Gunung Kencana, Warunggunung, Banjarsari, Cibadak, Cigemblong, Panggarangan, Cikulur, Cileles, Cijaku, Cimarga, Cilograng, Cirinten, Lebakgedong, Bojongmanik, Leuwidamar, Wanasalam, yang adalah kecamatan di Kabupaten lebak.

Rangkasbitung tuh cuma nama sebuah kecamatan yang kebetulan disanalah pusat pemerintahan kabupaten Lebak berada. Jadi, jangan serta merta bilang kalo Kabupaten Lebak itu adalah Rangkasbitung atau Kota Rangkasbitung. Dan kalopun udah terlanjur atau kebiasaan plis atuh euy ulah nyebut kota da etamah lain kota, isin ka daerah batur nu leuwih kota tapi tetep weh bangga dengan ke-Kabupaten-annya.
Tos ah sakitu wea, omat nya ieu mah ngan saukur tulisan keresahan hati seorang jomlo doang. Gak ada atuh ih niat apapun didalamnya (padahalmah pengen banget meluruskan nu tacan lempeng). Saya memang tidak di lahirkan di Lebak. Tapi saya dilahirkan oleh orang Lebak dan dibesarkan di Lebak. Urang Lebak nu teu Lahir di Lebak. Kitu.


#postingan ini terinspirasi dari status facebook temen yang bangga banget nyebut "Kota Rangkasbitung"

1 komentar:

  1. Bhahahahaha
    E diam2 termasuk yg kadang, kadang ya teh, kadang suka bilang Rangkasbitung adalah kota kecil yg indah,
    Gkgkgkgkgk

    BalasHapus