Selasa, 30 Mei 2017

Pada saat itu...




Ada saat-saat dimana aku benar-benar lupa padamu. Tapi itu tak akan bertahan lama. Hanya sesaat saja. Aku telah melakukan berbagai cara untuk bisa secepatnya melupakanmu. Karna aku tahu kamu tak memiliki perasaan yang sama dengan yang aku rasakan. Mungkin bagimu mudah saja melupakanku. Mudah saja menghilangkanku dari ingatanmu dan menggantikan dengan seorang yang lain. Karna aku hanya sekedar sahabat buatmu. Tak lebih. Aku hanya seorang sahabat buatmu tapi aku meminta lebih dari apa yang bisa kamu berikan. Aku terlalu banyak berharap padamu ternyata. Benar apa yang kamu katakan waktu itu. Saat senja tanpa hujan diberanda rumahku.
“Perasaan itu harus dikelola dengan baik, jangan terlalu diumbar apalagi pada orang yang belum tepat. Yang ada bakalan sakit. Ya semacam patah hati gitu. Kamu pernah belum ngerasain patah hati?”
“Pernah”
“Bagaimana rasanya?”
“Apa ya, mungkin perpaduan dari rasa kecewa, marah, kesal, ngerasa dibohongin, dikhiantin, terus apa lagi ya. Pokoknya gak enak deh”
“Kamu tau itu kenapa?”
“Kenapa?”
“Itu karna kamu terlalu berharap lebih pada orang yang tak bisa memberikan harapan lebih. Akhirnya kamu kecewa. Padahal kalau misal kamu berharapnya pada Dia, yang Maha Kaya kamu gak akan pernah ngerasain yang mananya patah hati”
....

Merelakanmu adalah salah satu hal terberat dalam hidup. Aku belum pernah merasakan kehilangan yang seperti ini. Aku tak pernah merasakan hal sesedih ini. Kamu memintaku untuk terus menjalani hidup dengan bahagia. Kamu tau, apa hal yang membuatku bahagia? Kamu. Bagaimana mungkin aku akan bahagia jika yang bisa membuatku bahagia telah pergi.  Tapi kamu harus percaya bahwa aku akan terus bahagia meskipun kamu tak ada lagi bersamaku. Aku akan menciptakan kebahagianku sendiri. Bahagia yang tanpa air mata. Bahagia yang akan aku persembahkan untuk hidupku yang beberapa waktu lalu terasa kalut.
...

Perasaan adalah fitrah manusia. Anugerah yang Tuhan beri untuk makhluknya. Tak ada yang salah dengan perasaan. Jikapun ada yang salah adalah jika tak menempatkannya ditempat dan waktu yang tak tepat. Aku menyayangimu. Tapi kamu tau perasaan yang tumbuh diantara kita tak berada ditempat dan waktu yang tepat. Mungkin bukan sekarang. Mungkin suatu saat nanti. Kita bisa kembali bersama dalam waktu yang telah tepat.
“Akan ada saatnya kamu menikmati senja bersama orang yang sangat spesial dalam hidupmu”
....




@sidede



Tidak ada komentar:

Posting Komentar